Hanya sharing pengalaman: nge blog, google AdSense, cyber enjoyable

Naruto Fans Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009 Mendukung SBY untuk menjadi Presiden 2009-2014

Dec 20, 2008

Novelis NH Dini Jual Lukisan

Ungaran- Aktivitas menulis novelis NH Dini terhenti karena sakit.
Sampai Juli 2009, dia hanya menjual
lukisan demi mendapatkan biaya pengobatan.
"Paling tidak sampai Juli tahun depan, saya tidak akan buka komputer.
Saya akan jual lukisan dulu," katanya di kediamannya, Wisma Langen
Werdhasih, Desa Lerep, Kec. Ungaran, Kab. Semarang, Sabtu (20/12/2008)
. Pengarang Novel Pada Sebuah Kapal ini mengaku selama ini tidak
mendapatkan bantuan dari siapapun. Karena itu, dia harus bertahan
dengan menjual karyanya.
"Dulu ada teman pramugari yang baik hati, namanya Yohana, yang
mengirim Rp 500ribu tiap bulan. Tapi sejak suaminya meninggal dua
tahun lalu, bantuan itu berhenti. Tidak apa-apa," papar perempuan yang
usianya menjelang 73 tahun ini.
Meski sakit permanen, NH Dini menghentikan total aktivitasnya. Tiga
hari dalam seminggu, ia meluangkan waktu menjadi konsultan skripsi
atau tesis.
Selain itu, dalam waktu dekat, dia juga ke Jakarta. "Saya masih
tercatat sebagai anggota Akademi Jakarta. Tanggal 22 Desember besok,
saya ke Jakarta," jelasnya.
NH Dini tinggal seorang diri di sebuah rumah mungil di Kompleks Wisma
Langen Werdhasih, di perbukitan Gunung Ungaran. Hanya kesejukan dan
kesepian yang melingkupi kawasan tersebut.
Meski dikabarkan menderita sakit Hepatitis-B sejak delapan tahun
terakhir ini, menurut Ariany, kondisi perempuan bernama lengkap
Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin itu dalam keadaan baik. Hanya saja,
dia memerlukan pengobatan rutin. Dan penulis 'Pada Sebuah Kapal'
tersebut sangat berdisiplin dalam hal ini.
"Dia nggak punya penghasilan. Tapi dia disiplin untuk minum obat.
Kalau nggak punya duit terus gimana?" kata Ariany.
Kesepuluh lukisan bergaya dekoratif Cina milik NH Dini itu setiap
lukisannya dijual antara Rp 3-7 juta. Hingga kini sudah satu lukisan
yang terjual.
Lukisan-lukisan tersebut berada bersama NH Dini, yang kini tinggal di
rumah lansia Wisma Langen Werdhasih, Ungaran, Jawa Tengah (Jateng).
Sudah dua tahun NH Dini hidup sendirian di kota yang dekat dengan
Semarang, tempat kelahirannya. Dua anaknya tinggal di luar negeri.
Sebelumnya, NH Dini sempat menetap di kompleks Graha Wredha Mulya,
Sinduadi, Sleman atas bantuan istri Sultan Hamengku Buwono X, Kanjeng
Ratu Hemas.
Menurut Ariany, meski sudah tua dan kesehatannya menurun, NH Dini
tetap aktif menulis dan mengikuti kegiatan-kegiatan sastra, terutama
di Jakarta. Buku terakhir NH Dini yang terbit berjudul "Argenteuil,
Hidup Memisahkan Diri".
"Kalau ke Jakarta dia suka mampir ke TIM (Taman Ismail Mardzuki),"
ucap Ariany yang bekerja di Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin ini.
NH Dini tercatat telah melahirkan puluhan karya sastra baik berupa
novel, kumpulan cerpen, maupun cerita kenangan. Beberapa karya NH Dini
yang terkenal antara lain Pada Sebuah Kapal (1972), La Barka (1975)
atau Namaku Hiroko (1977), Orang-orang Tran (1983), Pertemuan Dua Hati
(1986), dan Hati yang Damai (1998).
Source: detiknews.com

1 comments:

sunandar said...

semoga diberikan kekuatan untuk selalu berkarya...

Alexa Rank